CLICK HERE FOR THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

Kamis, 24 Juli 2008

Nurut TaPi...

Didepan si doi kita jadi nurut…padahal dibelakang doi ngutruk teruzzz… nggak mao kan kalo seperti itu terus..???
  1. Bicara terus terang.Bicara terus terang sama doi tentang apa yang sebetulnya kita rasakan, nggak segampang yang bayangkan. Apalagi kalo kita beda pendapat sama doi en belon tentu dia setuju sama pendapat kita. Supaya doi nggak shock dan bisa menerima pendapat kita (apalagi kalo yang mengenai diri kita sendiri), cobalah bicara pelan-pelan. Ingat, sesuatu yang keras jangan dikonfrontasi lagi. Bisa-bisa kalian jadi berantem..nggak mao kan..? supaya nggak berantem pilih waktu dimana doi lagi senang. Suasana hati juga punya pengaruh besar lho.
  2. Pakai contoh.Kalau bicara terus terang nggak berani, kamu bisa pakai cara pura-pura cerita tentang problem temanmu yang takut ngomong jujur ke pacarnya. Kalo pacarmu peka, pasti doi bakal kesentil. Bisa jadi ntar doi bakal nanya ke kamu apakah kamu juga takut ngomong jujur ke dia. Kalau kamu ditanya, disitu kesempatanmu untuk bicara. Katakan padanya kalo selama ini kamu nggak berani ngomong karena takut doi marah en kalian jadi berantem heboh…
  3. Terima apa adanya.Kalo kamu sudah menyindir doi en bicara terus terang sama doi tapi dia nggak berubah juga, itu tandanya kamu harus terima dia apa adanya. Resiko pacaran kan harus menerima doi baik dan buruknya. Lagian kalo misalnya doi ngelranag kamu melakukan sesuatu yang memang nggak bener, apa salahnya kamu lakoni. Jangan anggap larangan doi itu selalu buruk. Alternative laen kalo doi nggak mao berubah juga dan larangan yang doi keluarkan rada-rada maksa, kamu harus berani mengatakan sama doi kalo hubungan kalian nggak bisa diteruskan. Menyakitkan emang, tapi kamu harus berani melakukan itu. Ingat, pacaran kan bukan buat nyakitin hati, tapi buat seneng-seneng dan membagi rasa dengan orang yang kita sayangi. Setuju nggak…?

0 komentar: